Seberapa jauh cinta bisa membawamu pergi ? Cinta memang memiliki sayap terhebat. Bisa membawa pergi jauh melebihi batas apa pun. Batas diri, batas akal, batas tanah air, dan banyak batas lagi. Jauh sekali buat Bagas Gunawan, Alexandra Yasmina, dan Rafi Prismato, cinta bisa membawa mereka jauh melebihi batasan-batasan diri, impian dan obsesi jauh melebihi Alexandria.
Lantas kemana hati Alex yang diterbangkan cinta itu akan berlabuh ? Rafi kah? Mantan playboy yang mencoba tumbuh jadi lebih baik. Atau Bagas ? pengagum setianya sejak umur 7 tahun? Atau tidak keduanya, karena Bagas dan Rafi adalah sahabat sejak TK, atau ternyata dan kenyataan lain yang akan membawa cinta itu kepada yang lebih tepat. Siapakah yang berkhianat ? Lantas siapakah yang sebenarnya harus memilih dan merelakan ? .
Alexandria adalah kisah tentang persahabatan, cinta segitiga dan obsesi. Cinta memang sumber inspirasi segalanya. Namun, untuk mengejarnya lebih dewasa ada satu elemen hati yang dibutuhkan adalah keikhlasan.
Mungkin kamu pernah mengalaminya ? Pernah jauh dibawa terbang oleh cinta ? Berarti kalian akan bersahabat dengan Alex, Bagas, dan Rafi. Kalau belum, membaca ini kalian akan merasakan terbang (dan jatuh) bersama cinta mereka.
Minggu, 19 Juni 2011
Selasa, 14 Juni 2011
Senin, 13 Juni 2011
pendidikan karakter
apa sih pendidikan karakter?
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang sesungguhnya.
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang sesungguhnya.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (semua warga sekolah) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)