Hakikat Pendidikan Karakter

Dr. Thomas Lickona’s mengatakan dalam pendidikan karakter terdapat 9 pilar yaitu:



1. Penghormatan dan Kasih Allah
2. Tanggung Jawab dan Self-Reliance (self-disiplin dan ketertiban)
3. Kejujuran / Amanah, dan Kejujuran
4. Hormat dan Santun.
5. Cinta, Peduli, Empati, Amal.
6. Keyakinan, Kreativitas, Keberanian, Penentuan, dan Minat.
7. Keadilan, dan Kepemimpinan.
8. Kebaikan, Keramahan, Kerendahan hati.
9. Toleransi, Fleksibilitas, kedamaian.
Kesembilan pillar tersebut akan menjadi sempurna dengan kegiatan lainnya seperti, kebersihan keselamatan, dan kesehatan.

Sedangkan pendidikan karakter menurut Prof . Suyanto Ph.D dalam tulisannya Urgensi Pendidikan Karkater menyebutkan bahwa Pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif..

Prof . Suyanto Ph.D mengatakan bahwa terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:

1. karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya;

2. kemandirian dan tanggungjawab;

3. kejujuran/amanah, diplomatis;

4. hormat dan santun;

5. dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;

6. percaya diri dan pekerja keras;

7. kepemimpinan dan keadilan;

8. baik dan rendah hati,

9. karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

Pendidikan karakter merupakan penananam nilai-nilai tertentu yang membuat seseorang menjadi lebih baik dan menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Menurut Character Counts kerangka yang efektif dalam membangung masyarakat yang berkarakter terdapat 6 pilar yaitu:


1. Trustworthiness (Kepercayaan)

Hidup dengan kehormatan dan integritas, berperilaku jujur, berfikir realistis, perkataan sesuai dengan perbuatan, membangun reputasi yang baik, memiliki keberanian untuk melakukan yang benar, memiliki loyalitas terhadap teman, keluarga, bangsa dan Negara.

Respect (rasa hormat)

Memiliki rasa saling menghormati, menghormati perbedaan, berperilaku baik dengan tutur kata yang sopan, mempertimbangkan/memahami perasaan orang lain, tidak mengancam, menyakiti maupun melukai orang lain.

Responsibility (rasa tanggung jawab)

Melakukan apa yang harus dikerjakan yang menjadi tanggungjawabnya, tekun dan selalu melakukan yang terbaik, menghindari ketidakdislipnan, berfikir sebelum bertindak dan memikirkan konsekuensinya dan memiliki akuntabilitas dalam menentukan pilihan.

Fairness (rasa keadilan)

Melakukan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku, saling berbagi, memiliki pemikiran yang terbuka dan menghargai pendapat orang lain, tidak menyalahkan orang lain semena-mena.

Caring (rasa kepedulian)

Memiliki hati yang baik, kepedulian dan rasa kasih sayang, mengucapkan terima kasih, dan membantu orang lain yang dalam kesulitan.

Citizenship (rasa kebangsaan)

melakukan sesuatu yang terbaik dan berbagi kepada sesama (menjadi warga yang baik), aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar, mentaati dan mematuhi aturan-aturan hukum yang berlaku, berpartisipasi dalam proses demokrasi, menghormati pemerintah, melindungi lingkungan dari hal-hal yang negatif, bersedia menjadi sukarelawan.

Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa pilar-pilar pendidikan karakter telah mencakup seluruh norma dan nilai-nilai etika yang ada dimasyarakat. Pendidikan karakter dapat dilakukan di rumah, disekolah, di lembaga akademis/ perguruan tinggi, dmasyarakat maupun di lingkungan kantor. Melalui pendidikan karakter akan menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memiliki tanggung jawab, sopan dalam berikap, santun dalam berbicara, memiliki kreativitas, rendah hati, ramah dengan sesama dan memiliki rasa toleransi dan jiwa yang penuh kedamaian, bermoral dan beretika.

Pendidikan karakter memiliki peran yang strategis bagi pembentukan karakter bangsa, sejatinya pendidikan karakter akan menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas, bermoral dan beretika. Pada akhirnya, dengan pendidikan karakter dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan manusia Indonesia, yang berkarakter sesuai dengan pilar-pilar pendidikan karakter, serta diharapkan manusia Indonesia di masa yang akan datang memiliki daya fikir dan daya saing yang tinggi untuk hidup penuh kedamaian dan sejahtera setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang semakin maju dan bermartabat.